19 November 2009

Setelah lulus d3 TKJ ramee

berikut cuplikan milis :

1. dari pa Gatot HP

dear all,

just for your information, mereka2 yg kita sekolahkan di bbrp program adalah mereka yg menang di lks, sebagai reward atas jerih payahnya dalam lks smk, mereka adalah yg terbaik dari setiap propisi ,itu desain programnya, dan itu juga atas usulan dari institusi pengirim..
bila ada satu atau dua yg tidak kembali atau ada hallain..itu bisa saja terjadi..kita berharap bahwa mereka2 yg juara..bisa mengabdikan utk sekolahnya bgmn menjadi yg terbaik dalam lomba nasional..dan menularkan ilmunya kepada adik kelasnya..

klo ada bbrp sekolah yg mengirim kmdn tidak menerima, biasanya kep sek nya ganti, atau mereka ada hal2 yg tidak bisa mereka selesaikan krn masalah otonomi...
tetapi buat kita saat itu anak2 juara harus mendapatkan reward pendidikan lanjutan...

klo sekarang mungkin yg mendapat juara internasional saja yg bisa sekolahke mana pun dan di biayai oleh negara..., klo lks kayak nya nggak lagi...

klo tkj memang kita siapkan utk teknisi di lapangan yg mengawal dapodik dan jardiknas... dan di kirim oleh sekolah dimana mereka magang selama kuliah...dual system utk pembelajaran. ..dan ini menyebabkan pt juga mengenal sistem yg sdh di kembangkan di negara lain dgn industri nya...cuman di sini industrinya adalah lab komputer...di setiap sekolah.....

dari pengamatan mereka yg lulus angkatan 1 banyak yg di rekrut menjadi gtt, teknisi lokal utk membantu sekolah tsb...krn memang mereka pandai dan di butuhkan sekolah, serta seleksinya benar2 oleh sekolah pengirim...ada juga selama magang asal2an dantidak membantu sekolah nya, atau krn dapat beasiswa dari jalur lain...:) atau
terdapat juga mereka yg asal dapat rekomendasi dari sekolah yg beda dgn mereka lulus...ktidak ada ikatan batin dgn sekolahnya.. sehingga sulit utk menjadi teknisi di sekolah tsb..
tapi jumlah nya tidak banyak dlm suatu populasi...provider ..

mereka yg kita sekolahkan tidak harus jadi cpns..krn kita menyadari pns itu urusan otonomi daerah yg tidak bisa dipengaruhi oleh propinsi maupun pusat...tetapi kita harapkan sekolah nya memperkerjakan siswa terbaiknya.. utk kaderisasi guru produktif sesuai dgn jurusan yg di kembangkan disekolah tsb...

biasanya yg suka nuntut ..proses rekruitment nya tidak jelas....dan lain2 malas kerja..tidak pro aktif ..tidak suka membantu di lab dll .:).., itu data saya dengar langsung dr kep sek nya..., mungkin mereka lbh cocok di tempat lain...:)

selamat bekerja...
ghp
2.dari arimbawa (lulusan d3 satu program )
mohon maaf sebelumnya!
> sebenarnya masalah d3 program dikmenjur bukan hanya d3 tkj saja! krana pada saat pak gatot masi di dikmenjur banyak memberikan program2 beasiswa kepada lulusan smk yg berprestasi! setahu saya ada beberapa program seperti d3 tata boga di malang, d3 animasi di jakarta, d3 pendingin di bandung dan d3 otomotif di poltek astra jakarta, yg memiliki sistem rekrutment (calon penerima beasiswa) sama dengan d3 tkj yakni harus dikirim oleh instasi pemda atau minimal sekolah! saya sendiri dari d3 pendingin di bandung. saat ini saya bekerja di instansi swasta krana tidak adanya kejelasan mengenai "nasib" saya di instansi pengirim saya dulu, hal yg sama jg dialami teman2 saya yg lain dari d3 pendingin sebanyak 23 orang 80% tidak kembali ke instansi pengirim. hal ini jg saya temukan
> di program tata boga & animasi! bahkan ada beberapa diantaranya yg malah menetap di kota tempat kuliah. jadinya seperti tidak ada kesinambungan program antara pak gatot dgn pak joko!
> atau mungkin memang sistem yg ada sudah seperti ini? saya jg tidak mengerti!
> mohon maaf jika ada yg tersinggung dgn kata2 saya diatas.
> salam gede arimbawa
3. dari cecep(siapa yaaa?)
aya hanya mengomentari sebagian kecil saja, sebenarnya yg saya bahas
>
> sudah berulang kali dijelaskan di milis ini.
>
>
>
> Setahu saya sebagai pengelola ICT Center, MOU yang dibuat bukan IKATAN
>
> DINAS dalam arti harus ditindaklanjuti dengan pengangkatan menjadi
>
> CPNSD/PNSD.
>
>
>
> Jika bersumber pada MOU (gak tau klo isi MOUnya berbeda), maka disitu
>
> telah dijelaskan (memakai bahasa saya sendiri):
>
> - 2 tahun selama menjadi mahasiswa, maka ybs harus membantu / memberikan
>
> solusi2 yg berhubungan dengan teknis permasalahan IT di tempat bekerja
>
> - Setelah lulus, selama 3 tahun diwajibkan tetap mengabdi di tempat
>
> kerja yang mengirimkan/ merekomendasikan ybs untuk kuliah
>
> - Total pengabdian ybs adalah 5 tahun (2 tahun selama kuliah + 3 tahun
>
> setelah lulus)
>
>
>
> Perlu diperhatikan :
>
> - permasalahan akan muncul jika ybs (calon mahasiswa) tidak diambil dari
>
> pegawai di dinas pendidikan/sekolah tsb, ujung2nya hanya memanfaatkan
>
> fasilitas gratis dan tidak mempunyai "rasa memiliki" thd tempat bekerjanya.
>
> - jika sekolah dan dinas pendidikan memanfaatkan pegawai yg ada,
>
> sebenarnya ybs diuntungkan :
>
> 1. memperoleh bayaran/honor dari tempatnya bekerja (untuk yg bukan PNS);
>
> 2. mendapatkan bantuan ongkos PP setiap berangkat kuliah (besarannya
>
> ditentukan oleh hasil MKKS atau kebijakan kepsek);
>
> 3. memperoleh kompetensi baru serta jenjang pendidikan yang lebih tinggi
>
> dengan biaya dari pemerintah;
>
> 4. memperoleh "bantuan dana" bulanan dari pemerintah yg dibayarkan oleh
>
> pihak provider.>
>
>
> sehingga, dengan bekal pengalaman 5 tahun, jika ybs akan bekerja di
>
> tempat lain, ybs sudah memiliki kompetensi/pengalam an yg memadai.
4.dari abdul ghofur tegal punya nii
syukurin apa yang ada maka rejekimu akan bertambah he he